ORANG ISLAM YANG MEYAKINI MATAHARI MENGELILINGI BUMI, KEMBALI PADA ABAD KEGELAPAN YANG MARAK DENGAN TAQLID DAN KEBODOHAN!
Oleh: Dedy Suardi
Saudaraku sesama muslim yang berbahagia! Kebangkitan Islam telah lama kita gembar-gemborkan sambil sebahagian dari kaum muslimin tak bangkit-bangkit seingsutpun dari oggokan kebodohan, yang membikin kecemerlangan Cahaya Al-Qur’anul Karim seakan-akan kita kusamkan kembali berkat kekhilafan dari para pengkajinya!
Kini, di abad Robot Opportunity dan Spirit merangkak-rangkak di permukaan planet Mars untuk melacak kandungan air yang menunjang kehidupan, pro-kontra yang punya kaitannya dengan falaq benda-benda langit, telah marak kembali, bahkan nyaris diornamen oleh sumpah-serapah dan caci-maki yang tidak sesuai dengan keluhuran budi yang diajarkan oleh Agama Islam yang kita junjung tinggi!
Sebagaimana kita ketahui bersama, “ABAD KEGELAPAN” diwarnai secara kusam oleh seorang tokoh fanatik bernama Ptolomeus (1140-1101 SM) dari Alexandria.! Beliau meyakini tanpa ampun bahwa Bumi kita yang kita tempati ini merupakan pusat alam semesta raya dan diam tidak bergerak! Matahari, bulan dan bintang-bintang, beliau anggap sebagai benda-benda kecil yang memutari planet Bumi! Jadi, planet kita (Bumi) diyakini sebagai benda yang paling besar di jagat raya! Dengan keyakinan yang tak bisa ditawar-tawar itu, maka muncullah sebuah teori yang benar-benar dikeramatkan selama 18 abad oleh para pendukungnya yang dijuluki “TEORI GEOCENTRIC”!
Guna melestarikan keyakinan tersebut, maka muncullah ultimatum keramat yang disiarkan ke seantero negeri: “SIAPA SAJA ORANGNYA YANG MEREKAYASA TEORI LAIN DI LUAR TEORI YANG TELAH DIKUKUHKAN OLEH FIHAK GEREJA (geocentric), MAKA ORANG TERSEBUT WAJIB DIHUKUM PANCUNG!” (karena dianggap menyebarkan pemurtadan)
Namun, dalam suasana ultimatum yang cukup mencengangkan itu, tak pelak muncul seorang tokoh pembaharu bernama Copernicus yang dengan berani mencanangkan teori baru yang berseberangan dengan teori yang dikeramatkan tersebut; terkelal dengan TEORI “HELIOCENTRIS”, yang menandaskan bahwa Bumilah yang mengelilingi Matahari! Bahkan Bulan, dan planet-planet yang lain pun mengelilingi Matahari! Jadi Matahari untuk sementara dianggap sebagai pusat alam semesta!
Tal lama kemudian sang tokoh kontroversial tersebut dikejar-kejar oleh para penganut GEOCENTRIC untuk dimusnahkan! Bahkan seorang tokoh bernama Bruno, sempat dibakar hidup-hidup! Tak ayal lagi kemajuan ilmu pengetahuan dibekam habis-habisan oleh manusia jahiliyah yang ingin mempertahankan kebodohan di muka Bumi ini, sehingga ABAD KEGELAPAN yang direkayasa oleh sekelompok manusia ‘fanatik’ nyaris menggelapkan segala-galanya, seakan-akan ingin memupus segala kebenaran yang dipancarkan oleh Sang Pemilik Cahaya di Atas Cahaya, Allah Rabbul Alamin!
Padahal, jauh beberapa abad sebelumnya (pasca para sahabat), para ulama Islam pun (berdasarkan kajian dari Al-Qur’an), seperti Al Battani, Ibnu Haithem, Ibnu Sina (Avicenna) dll, telah mentah-mentah menolak kefanatikan yang disodorkan oleh Ptolomeus tersebut! Az-Zumar ayat-5 mengatakan: “Ia telah menciptakan langit dengan haq, dipusingkan-Nya malam kepada siang, dan dipusingkan-Nya siang kepada malam.”
Bahwa planet Bumi ternyata tidak diam (berotasi pada porosnya), telah diperkuat oleh An-Naml ayat-88 yang artinya: “Dan engkau lihat gunung-gunung, engkau kira bahwa dia tetap (tidak bergerak), padahal dia berjalan kencang bagaikan awan berjalan. (Begitulah) perbuatan Allah, yang membuat segala-sesuatu dengan kokohnya; sesungguhnya Dia mengetahui betul apa yang kamu kerjakan.”
Dari hasil penelitan di lapangan yang bisa dipertanggung jawabkan, ternyata semua benda-benda langit itu bergerak sejalan dengan falaq yang ditentukan oleh Sang Mahapengatur! Selain berotasi, Bulan bergerak memutari Bumi, tatkala Bumi bergerak mengedari Matahari, tatkala Matahari (sebagai salah sebuah bintang dari milyaran bintang dalam galaksi Bimasakti) bergerak mengedari pusat galaksi Bimasakti, tatkala Bimasakti bergerak mengedari pusat Supegalaksi, dst! Maka dalam Al-Qur’an tercantum istilah “sab’a samaawaat” yang berarti tujuh tingkatan langit! (tujuh artinya banyak atau luas).
Perlu diketahui bahwa, besar Matahari kurang-lebih 1.300.000. (satu juta tiga ratus ribu) kali Bumi kita. Rasa-rasanya jika terjadi Matahari mengelilingi Bumi, benar-benar telah melanggar sunatullah yang sah! Masuk akalkah satu hari satu malam dikarenakan satu kali Matahari sebagai benda raksasa mengorbit Bumi sebagai benda superkecil? Entahlah jika Anda sudi kembali lagi pada paham para penyembah Fir’aun yang meyakini bahwa tenggelamnya Sang Surya disebabkan karena dilahap oleh Dewi Nuts, dan terbitnya Sang Surya keesokan harinya disebabkan karena dia dilahirkan kembali oleh Sang Dewi yang doyan menyantap gumpalan api yang besarnya 1.300.000 kali planet Bumi!
MENGAPA DI KALANGAN UMMAT ISLAM MUNCUL KEMBALI FAHAM GEOCENTRIS?
Munculnya kembali faham Geometric di kalangan ummat Islam, tak lepas dari adanya terjemahan buku Ptolomieus (Collection) ke dalam bahasa Arab (Almaghist-campuran dari bahasa Gerika dan Arab)! Tak sedikit para pemuka agama Islam yang dikecohkan oleh Almaghist tersebut, mungkin saja disebabkan oleh salah persepsi; bahwa setiap kitab yang berbahasa Arab, mereka anggap sebagai sumber kebenaran! Hal ini disebabkan oleh wabah ‘urubah’ (kearab-araban atau Arab-Centris), yang nyaris menyempitkan makna Islam sebagai religi yang memiliki nilai Universal!
Namun, ada yang lebih celaka lagi dengan munculnya kembali pendapat “ketinggalan spoor”, bahwa Bumi kita tidak bundar namun datar bagaikan meja! Dan jika pendapat tersebut merekah dikalangan ummat Islam, tanda bahaya wajib segera dibunyikan, karena ini bukan lagi pembodohan ummat, namun lebih merupakan ‘musibah ilmu pengetahuan’ yang perlu segera diantisipasi oleh penjelasan-penjelasan sains yang tidak sekularistik!
Saudaraku se-iman dan se-Islam! Pendapat bahwa Bumi datar terlampau dipengaruhi oleh Al-Ghasyiah ayat 20 yang artinya:“Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan (dikembangkan).” Istilah dihamparkan belum tentu sama dengan diratakan, sebab jika Bumi diratakan oleh Sang Mahapencipta, di planet ini tak akan ada gunung-gunung tinggi dan lembah-lembah yang curam! Oleh sebab itu, pendapat kadaluarsa yang meyakini bahwa Bumi datar bagaikan permukaan meja atau papan tulis, syogianya dibuang jauh-jauh; lebih-lebih lagi setelah kita membaca Surat An-Nazi’aat ayat-30 yang tegas-tegas menolak pendapat sempit seperti itu yang memiliki dua arti; arti kesatu: “Dan bumi setelah itu diluaskan-Nya.” Sedangkan arti kedua: “Dan bumi setelah itu dibentuk-Nya menyerupai telur burung unta.”
Kata daha dalam surat An-Nazi’aat sebagai kata kerja berarti mengulur atau meluaskan. Sedangkan ad-dahy sebagai kata benda memiliki arti ‘telur burung unta’ (bundar). Jadi arti lengkapnya: ‘diluaskan dan dibentuk mirip telur burung unta.”
Berkat dukungan ayat Al-Qur’anul Karim dan foto-foto Bumi yang dibikin dari satelit dan dari Bulan, jelaslah kini bahwa Bumi kita bentuknya bundar! Gerak rotasi Bumi pada porosnya, bisa dibuktikan secara mudah dengan menggunakan kamera SLR yang pembukaan lensanya bisa dikunci dalam waktu yang lama (1/B). Adapun caranya, pada waktu malam bening penuh bintang-kemintang, arahkan kamera photo Anda yang telah dipasangkan pada tripod, tepat ke bintang polaris yang tertusuk poros Bumi kita. Biarkan lensa terbuka untuk beberapa jam. Dan hasilnya, kita akan mendapatkan gambar “Star Trail” ialah jalur tapak-tapak bintang yang sirkular berkat terjadinya gerakan planet Bumi pada porosnya!
Akhirul kalam, marilah kita simak ayat-ayat Kitab Suci kita dengan jiwa suci serta ikhlas karena Allah, demi kemajuan kita yang tak diembel-embeli dengan prasangka yang buruk. Memang ayat-ayat langit yang berjumlah 307, selama ini kurang sekali kita simak dikarenakan kita terlampau asyik mundar-mandir dalam koridor ayat-ayat fiqih saja! Padahal ayat-ayat langit tersebut benar-benar merupakan pelecut guna meningkatkan ketauhidan kita. Tidak semua ayat-ayat tersebut cukup ditafsirkan secara harafiah belaka tanpa dukungan dari hasil penelitian yang akurat dan nyata! Lebih-lebih lagi Al-Qur’anul Karim tak cukup didukung oleh fatwa-fatwa taqlid yang menjerumuskan kita ke jurang kejumudan, namun syogianya didukung oleh kejembaran akal manusia yang tak cuma mampu membaca ayat-ayat Qur’aniyah saja, namun juga mampu membaca ayat-ayat kauniyah yang tersebar di sekeliling kita termasuk di kedalaman alam semesta yang amat luas dan mempesona!
Kini telah saatnya kita tidak buang-buang waktu dengan jor-joran saling caci-maki berkat perbedaan madhab atau perbedan kepentingan. Bukankah Allah Swt. cuma satu? Bukankah Islam cuma satu? Bukankah Nabi Saw. cuma satu? Saya yakin Al-Qur’anul Karim bakal bersedih, jika kita kembali pada zaman kebodohan! Oleh sebab itu, marilah bareng-bareng kita kibarkan bendera Islam yang satu, agar kebangkitan Islam dari kebodohan, bukan sekedar tong berbunyi nyaring!
***
Maju Terus pak dedy dengan syiar islam dalam bentuk informasi yang selama ini tidak pernah disentuh, Kebesaran akan ciptaan “NYA” yang setiap hari kita lihat, Alam Semesta beserta isinya yang masih luas untuk kita eksplorasi dan eksploitasi, walau akan banyak rintangan yang menghadang, kebenaran “NYA” tetap harus di publikasikan. kami dari genarasi muda akan terus mencari dan mengembangkan rahasia alam yang masih sangat sedikit kita ketahui.
masih banyak kebesaran “Islam” yang masih tersembunyi dan masih banyak juga umat islam yang masih tidur sehingga lupa bahwa alam semesta yang luas ini butuh perhatian kita juga agar kebesaran “NYA” menjadi menjadi bertambah besar bukan hanya slogan di mulut saja “allahu akbar”, apa itu “allahu akbar” bukan hanya untuk disombongkan saja tapi lebih dari pada itu adalah untuk di pahami dan di mengerti.
Salam dan maju terus,
— veto —
Assalamu ‘alaikum warrahmatullahi wabarakatuh!
Terimakasih pak Veto! Anda sangat mendorong perjuangan kami yang diharapkan akan memberikan sinar cerah bagi kemajuan ilmu di lingkungan ummat Islam yang kini nyaris lumpuh, dikarenakan terbelenggu oleh budaya “taqlied buta” kepada ‘sebahagian’ ulama pendahulu yang salah-kaprah menafsirkan ayat-ayat suci yang terkandung di dalam Kitabullah yang nilai kebenarannya tak dibatasi oleh wilah-wilah ruang-waktu!
Penafsiran ayat-ayat Qur’an yang begitu sempurna itu tak mungkin dilakukan secara hurufistik belaka, namun membutuhkan penggunaan akal yang lebih sehat dan lebih cerdas lagi. Sebab jika tidak, kita tak lebih dari seorang muslim yang menghianati Kitab Suci-nya sendiri; dengan memiskinkan kembali kekayaan yang terkandung dalam Kitab Suci yang tiada duanya itu!
Jika para pendahulu kita yang pintar dan bijak, seperti Ibnu Sina, Ibnu Haitham, dll, “menghitung bintang” di langit demi menambah ilmu dalam rangka ibadah kepada Allah ‘azzawajalla, maka disayangkan kini, tidak sedikit ‘typering urubah’ yang cuma pintar “menghitung utang-piutang pahala” dengan menggunakan cipoah berlabel agama; demi kepentingan peningkatan trade-mark keshalihan semata, atau demi kepentingan kejayaan firqoh yang dianutinya!
Kenyataan ini benar-benar menyakitkan! Sehingga dalam buku saya yang terakhir yang berjudul “CAYA DI ATAS CAHAYA” saya menulis seakan-akan saya mendengar Al-Qur’anul Karim tengah menangis tersedu-sedu, disebabkan ayat-ayatnya semakin sering disalah-gunakan oleh para pembacanya bahkan oleh para penafsirnya!
Marilah bersama-sama kita tegakkan agama ini dengan menyingkirkan kejumudan-kejumudan dalam pikiran kita, karena membangun ilmu dan teknologi, itupun merupakan ibadah kepada-Nya!
wassalam,
Dedy Suardi
Saya menyayangkan, bahwa kelompok yang memiliki pendapat sempit bahwa ‘Matahari mengellingi Bumi” itu, telah melontarkan tuduhan aroganistik bahwa ‘kita’ atau kelompok yang tak sependapat dengan faham mereka, difonis sebagai pembangkan Qur’an yang akan mendapat murka dari Sang Mahapencipta! Seakan-akan merekalah ‘ahli surga’ yang paling jempolan menjaga Qur’an dari penafsiran sesat! Bahkan mata pelajaran yang punya kaitannya dengan ilmu falak yang selama ini diajarkan disekolah-sekolah mereka bilang wajib diberangus, dsb.
Padahal orang-orang yang akan mendapat murka Allah, adalah orang-orang yang ‘menghambat kemajuan ilmu pengetahuan’, orang-orang yang kesusu mengkafirkan orang lain, orang-orang yang ogah meneliti kebenaran di seputar ayat-ayat kauniah yang begitu luas-mempesona dan dahsyat mengagumkan!
Yang saya minta dari saudara-saudara kita yang ‘tengah lupa diri’ itu adalah sportifitas yang tinggi, sehingga mereka sudi mengakui kebenaran ilmu dari hasil penelitian yang gamblang; kendati ilmu yang dimiliki manusia tak pantas dikukuhkan sebagai ‘kebenaran mutlak’, karena Allah-lah yang Mahapandai!
Jadi, musibah akbar namanya jika kita justru meyakini kembali sebuah teori atau keyakinan ilmu yang nyata-nyata telah dibuktikan mencong atau salah, lewat penelitian yang akurat; ialah pendapat lapuk bahwa “Matahari mengelilingi Bumi”, yang dipusti-pusti oleh konco-konconya Ptolemious selama 18 abad lebih!
Gondewa Double Six
Sol says : I absolutely agree with this !
Saya tidak percaya dengan heliosentris karena ada beberapa keganjilan di dalamnya sebagai berikut:
1. Kalau memang benar bumi berotasi dengan kecepatan 30 km/detik maka naikkan saja helikopter 100 m dari tanah dalam posisi diam di tempat (standby). Dalam waktu sepuluh menit helikopter akan melewati beberapa kota tanpa gerakan maju atau mundur. Apakah itu terjadi? Ternyata tidak. Helikopter tetap dalam posisi semula tanpa bergeser sedikit pun. Itu artinya bumi diam atau tidak berotasi. Geosentrislah yang benar.
2. Orang heliosentris berpendapat tidak hanya bumi tetapi atmosfer bumi juga ikut berotasi. Kalau memang benar atmosfer ikut bergerak bersama bumi dari barat ke timur, mengapa burung, nyamuk, kupu-kupu dan belalang bisa terbang dari timur ke barat, dari selatan ke utara dan dari arah mana saja? Mana mungkin hewan sekecil itu bisa melawan kecepatan atmosfer 30km/detik?
3. Kalau memang benar bumi berotasi dari barat ke timur maka aliran air yang berada di dalam atau di permukaan bumi juga mengalir dari barat ke timur. Sebagai contoh ambillah sebuah ember yang diisi air, tanah atau pasir. Lalu kita putar dari barat ke timur maka segala isi ember juga ikut berputar dari barat ke timur. Sekarang kita lihat apakah semua aliran sungai, laut, waduk mengalir dari barat ke timur? Ternyata tidak. Aliran air terjadi karena perbedaan elevasi dan tiupan angin, bukan karena rotasi bumi.
Jadi kita bisa simpulkan GEOSENTRIS LEBIH MASUK AKAL DARIPADA HELIOSENTRIS.
[…] Cuinggg,wuuuuuuss wuuuus wuuuuuus wus.Sampai di Protagon. […]
Assalamu ‘alaikum warahmatullahii wabarakaatuuh!
Saudara Budi P wardhana yang saya hormati. Argumen saudara bahwa planet Bumi tempat parkir kita ini niscaya ‘diam’ tak berkutik, sebenarnya masih termasuk pada logika yang wajar-wajar saja; sebagai manusia yang berjemala kerdil seperti halnya diri saya sendiri! Itu artinya, dalam tatanan pikir kebanyakan orang, argumen Anda yang Anda tuangkan pada beberapa contoh yang mudah dimengerti secara awam, saya rasa masih dalam kategori sehat penuh semangat, kendatipun pada kenyataannya, sering kita tertipu oleh hal-hal yang kita lihat dan pikirkan sehari-hari, bahkan tak jarang kita tertipu oleh jalan pikiran kita sendiri! Sebagaimana Anda katakan bahwa; “Bumi berputar pada porosnya tak masuk akal” sehingga Anda secara gamblang dan lugas seraya penuh sportifitas, lebih membela pendapat Ptolomeus yang menjadikan abad manusia menjadi gelap, karena kemajuan ilmu telah diberangus begitu saja, dengan menghukum seberat-beratnya bagi ‘segelintir manusia’ yang menjumpai penemuan-penemuan baru!
Saya salut kepada diri Anda karena pada abad Voyager ini masih ada orang yang berani ‘berbeda’ melawan tatanan ilmu yang telah disahkan sebagai ilmu formal yang diajarkan di bangku-bangku sekolah pada saat ini! Namun sebelum menanggapi kesimpulan Anda bahwa Geocentris lebih masuk akal ketimbang Heliocentris, perkenankanlah saya mengulangi kembali hasil riset para ilmuwan langit yang telah dilakukan secara bahu-membahu selama ratusan tahun, pasca planet Bumi dinyatakan sebagai pusat alam semesta raya oleh Ptolomeus!
Alasan saya menyodorkan teori Geocentris lawan Heliocetris tersebut, sekedar ingin melukiskan perbedaan pendapat saja tanpa menganak-tirikan salah satu fihak, sebab jika misalnya Heliocentris-pun menandaskan bahwa Mataharilah pusat alam semesta raya (bukan pusat Solar System), itu pun adalah kesalahan yang paling fatal, sebagaimana fatalnya fihak yang menyatakan bahwa Bumi adalah pusat jagat raya! Oleh sebab itulah selama beberapa tahun ini saya mencoba menyodorkan istilah “Tauhid Centris”yang menandaskan bahwa cuma Tuhan Yang Maha Esa-lah – minimal hingga saat ini- yang paling mengetahui di mana letak pusat alam raya tersebut! Bukankah guna menentukan letak pusat alam raya, syogianya diketahui terlebih dahulu di mana batas tepi-tepinya? Apakah mungkin dengan teknologi yang baru “secuil”, manusia akan berhasil menentukan sisi-sisi alam raya yang maha-luas ini?
Menurut observasi astronomik, planet Bumi berotasi pada porosnya yang miring 23,5 derajat terhadap sumbu tegaknya (tegak pada piringan edar surya) dengan kecepatan 11,18 km perdetik, sambil menawafi Sang Surya dengan kecepatan 29,79 km pertdetik. Bumi yang bergulir dan bertawaf tersebut digaet pula oleh gerakan Sang Surya menawaf pusar galaksi Bimasakti dengan kecepatan 2150 km perdetiknya, sebab Matahari merupakan salah sebuah bintang dari milyaran bintang yang bareng-bareng mengedari pusar galaksi Bimasakti (Milky Way) tersebut! Padahal Bimasakti sendiri cuma sekedar salah satu galaksi dari entah berapa milyar galaksi yang diciptakan Allah ‘azza wajalla. Kalau galaksi merupakan kepompong dari himpunan milayaran bintang, maka galaksi-galaksi pun akan terhimpun pula ke dalam super-kepompong (super galaksi), dan seterusnya, sehingga Al-Quranul Karim menyatakan bahwa langit itu bertingkat-tingkat (sab’a saamaawaat alias banyak tingkatan langit, yang tidak lucu jika digambarkan sebagai tangga yang menuju ujung langit; Subhanaallaah!
Hikmah dari sumbu Bumi yang miring sambil berputar dan bergerak tersebut, adalah munculnya perpindahan-perpindahan musim di berbagai negara yang renggang dari khatulistiwa, seperti musim winter, summer, dsb! Ternyata, Bumi kita boleh dibilang merupakan ‘super debu’ dalam skala galaksi saja, sebab Matahari kita sebagai bintang ukuran sedang, besarnya lebih dari 1.391.000. kali Bumi di mana kita berada. Tak sedikit bintang yang berada dalam galaksi Bimasakti ukurannya hingga ribuan kali Matahari kita! Allahu Akbar!
Saya yakin bahwa para penganut Geocentris-pun percaya bahwa Bulan mengedari Bumi, tatkala mereka masih bersikukuh bahwa Mataharilah yang mengedari Bumi dan bukan sebaliknya!
Bulan atau al-Qamar merupakan satelit Bumi yang besarnya hanya 203 per-1000 kali planet yang kita mukimi ini. Tepatnya, benda langit yang ditebari serbuk-serbuk kaca tersebut tubuhnya berdiameter 3475,6 km. Istana Nini Anteh tersebut mengedari Bumi sepanjang falak yang rada lonjong; terdekat 348,294 km (perigee), dan terjauh 398,581 km (apogee).
Dalam sekali mengedari Bumi, benda langit yang banyak jerawatnya itu membutuhkan waktu 27,321, 661 hari. Sedangkan wilah-hilal yang diakibatkan oleh perubahan posisi Bumi, Matahari, dan Bulan (Bulan Qamariyah yang digunakan penanggalan Islam) ialah 29 hari, 12 jam, 44 menit, 2,9 detik (periode sinodis). Hingga di sini, saya optimis bahwa Anda masih bisa menerima, karena jatuh bulan Ramadhan pun berdasarkan pada kenyataan ini.
Saya telah mencoba membuktikan bahwa Bumi benar-benar berputar pada porosnya dengan foto-foto Star-Trail. Namun dalam areal keawaman, ternyata penjelasan visual semacam itu kurang effektif secara umum, karena cuma dimengerti oleh para photografer saja. Lebih mudah jika saja ajak Anda menggunakan logika tingkat kodok saja, karena kita toh sama-sama bukan ahli matematika atau fisika kelangitan; saya cuma seorang pelukis, dan mungkin profesi Anda lebih tinggi lagi ketimbang profesi yang tengah saya jalani.
Marilah sama-sama kita perhatikan perlawatan Bulan di waktu malam secara kasat mata, boleh nongkrong terus-menerus di luar rumah semalaman, dari magrib hingga matahari terbit, atau sesekali saja menengok ke arah langit memperhatikan perubahan posisi Bulan tersebut sepanjang malam (kurang-lebih selama 12 jam)!
Ternyata, cuma dalam satu malam saja perjalanan Bulan telah menempuh 180 derajat busur langit (setengahnya dari busur lengkap satu kali gerak Bulan mengedari Bumi kita! Kalau begitu, dalam waktu satu hari satu malam saja, Bulan telah melaksanakan satu kali orbit penuh terhadap Bumi kita! Padahal, bukankah satu kali orbit Bulan terhadap Bumi baru bisa diselesaikan dalam waktu 27,321,661 hari? Lho, kemana hilangnya yang 26 hari lagi? Dikorupsi oleh siapa?
Sungguh aneh bin ajaib jika pada saat memantau perjalanan Bulan tersebut, Bumi kita dalam keadaan diam atau stagnan! Sebab jika Bumi kita benar-benar diam, dalam satu malam, bulan cuma bisa bergerak sedikit saja (bukan setengah busur langit dalam satu malam), namun cuma 360 dibagi 27 sama dengan kurang lebih 14 derajat busur langit saja dalam sehari-semalam! Jadi dalam semalam cuma beringsut kurang-lebih 7 derajat busur langit saja!
Ternyata, yang “korup” itu adalah kesalah-pahaman kita sendiri yang meyakini bahwa Bumi kita benar-benar diam tak berkutik, sebagaimana yang diyakini oleh bapak Geocentris kita bernama Ptolomeus! Ini baru menggunakan logika tingkat kodok yang membuktikan bahwa Bumi benar-benar berputar ke arah timur, kurang lebih 24 jam sekali putar, yang menjelmakan siang dan malam! Jadi gerakan Bulan yang kita lihat ke arah barat itu ternyata disebabkan oleh gerakan Bumi ke arah timur, seperti juga tatkala kita menyaksikan gerakan Matahari ke arah barat, yang disebabkan oleh gerakan kita sendiri ke arah timur. Tentu saja gerakan Bulannya sendiri yang 27,321,661 hari mengitari Bumi itu tak kan begitu kita rasakan dari tempat kita, sebab setiap malam cuma beringsut sedikit saja!
Saudara Budi yang saya hormati! Heli yang Anda naiki tersebut, tentu saja tak begitu terpengaruh oleh kecepatan gerakan Bumi, sebab masih bermukim di dalam rawasia Bumi (dalam dekapan medan magnetik Bumi), sebagaimana halnya tatkala saudara menumpang pesawat supersonic Concorde, toh di dalam pesawat tersebut saudara masih bisa dengan bebas dan santai berjalan gagah menuju toilet yang Anda tuju. Mengapa demikian? Karena Anda pada saat itu tengah terpeluk oleh internal-system sebuah wahana yang tengah bergerak! Begitu pula ketika kita merasa diam dan nyaman berada di Bumi, tatkala Bumi sendiri bergerak dengan cepatnya dalam gerak rotasi dan orbit; ditambah pula oleh gaetan gerakan Matahari yang lebih cepat lagi tatkala memutari pusar galaksi!
Selanjutnya soal gerakan air. Setiap benda yang memiliki berat termasuk air, jika dibebaskan dari suatu cekalan, akan jatuh ke bawah berkat gaya gravitasi Bumi; jadi bukan karena Bumi bergerak dengan cepatnya! Kenapa kupu-kupu atau belalang tidak jatuh walaupun tidak dicekal? Karena binatang-binatang tersebut memiliki sayap guna menahan tarikan gravitasi. Mereka bebas terbang ke mana saja tanpa dipengaruhi oleh Bumi yang berotasi dengan cepatnya, karena masih dalam cekalan internal-system kebumian yang terpeluk oleh medan magnetik planet kita yang berwarna biru ini! Lebih-lebih lagi karena di alam fana ini (untuk mencapai keseimbangan) Tuhan telah memberlakukan gaya yang saling mengimbangi (berpasang-pasangan), di antaranya ialah, gaya gravitasi dan gaya antigravitasi, mungkin dalam bahasa mudahnya bilang saja gaya betot dan gaya usung!
Kita bisa membayangkan jika di jagat raya ini tidak diberlakukan suatu yang berpasang-pasangan (sunatullah), telah lama jagat fana ini hancur amburadul! Planet-planet saling bertabrakan, bintang-kemintang mawur ke segala arah, keteraturan falaq benda-benda langit jadi chaos, dsb! Mungkin saja itu akan diberlakukan pada hari kiamat nanti!
Bila angkasa raya telah berantakan, bila planet-planet telah berserakan, bila lautan telah diluapkan, dan kuburan telah dibongkar, barulah masing-masing mengetahui perbuatan apa yang telah dikerjakannya dan perbuatan apa pula yang telah dilalaikannya. (Al-Infithaar: 1-5)
“Dan kaulihat gunung kau sangka ia diam, padahal sesungguhnya ia terbang bagaikan awan.” (An-Naml: 88)
Memang kebanyakan manusia tidak menyadari, bahwa planet tempat tinggalnya berotasi dengan cepatnya! Dalam hal ini, secara metafor Allah ‘azza wajalla telah mengabarkannya lewat Surat An-Naml ayat 88, bahwa gerakan Bumi tersebut telah menyebabkan gunung-gunungpun ikut bergerak! Jadi, Al-Qur’anul Karim tak cukup ditafsirkan berdasarkan logika tingkat ‘harafiah’ saja, namun harus menggunakan logika yang lebih tinggi lagi, karena Qur’an penuh dengan perumpamaan-perumpamaan (mutasyabihat) yang perlu dijabarkan lagi maknanya, sebagaimana halnya Qur’an mengatakan bahwa Bumi sebagai hamparan! Apakah ini berarti bahwa Qur’an mengatakan bahwa Bumi datar seperti meja? Ya tidak! Kenyataannya kan bentuk Bumi itu Bundar!
(Tuhan) Yang menciptakan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atapnya dan Yang menurunkan hujan dari langit, maka tumbuhlah karenanya buah-buahan untuk rezekimu. Sebab itu janganlah kamu adakan sekutu Allah, sedangkan kamu mengetahui. Al-Baqarah 22.
Dan akhir ayat Al-Baqarah: 26 berbunyi: “Disesatkan Tuhan dengan perumpamaan itu kebanyakan orang dan dipimpin-Nya pula dengan itu kebanyakan orang, sedang yang disesatkan-Nya dengan perumpamaan itu hanya orang-orang yang jahat.”
Silahkan resapi satu ayat lagi yang punya kaitannya dengan benda-benda langit: “Matahari tiada sepatutnya mengejar bulan, dan malam tidak dapat mendahului siang, masing-masing berjalan dalam peredarannya.”
Arti yang tersirat dari ayat itu adalah, pusat orbit Matahari tidak sama dengan pusat orbit Bulan! Sebab menurut hasil penelitian astronomis, ternyata Matahari mengedari pusar galaksi Bimasakti, sedangkan Bulan mengedari Bumi! Jadi, dengan ayat ini, sebenarnya Qur’an telah lama menginformasikan kepada kita bahwa Matahari tidak mengelilingi Bumi! Dan tidak ada sebuah ayatpun dalam Al-Qur’anul Karim yang mengatakan bahwa Matahari mengelilingi Bumi! Jika sekiranya Matahari dan Bulan sama-sama mengelilingi Bumi, maka mereka pun bisa terlihat saling kejar-mengejar dikarenakan perbedaan kecepatan gerak orbitnya dan satu arah putaran!
Terakhir, jika Anda masih penasaran juga tentang perputarn Bumi ini, silahkan bertanya kepada 12 (dua belas) orang astronaut yang pernah menclok di Bulan (Apollo-11 hingga Apollo-17). Mereka akan sama-sama menjawab bahwa mereka menyaksikan dari arah Bulan bahwa planet Bumi benar-benar berputar pada porosnya!
Masalah ini cukup menarik namun rada pelik bagi kita yang terlampau asyik berkecimpung di dalam profesi kita yang terbatas. Oleh sebab itu syogianya kita sama-sama jujur mengakui bahwa manusia merupakan gudang kesalahan yang pantas dimaafkan, karena kita cuma hamba-Nya yang dhu’afa dan bodoh. Allah-lah Yang Maha Tahu dan Maha Cerdas! Maka akhirnya, benarnya atau pun salahnya sesuatu, kita harus ikhlas mengembalikannya kepada-Nya saja, sambil kita memintar-mintarkan diri memetik hikmah dari berbagai beda pendapat yang melanda diri kita! Sebuah diskusi bahkan polemik apapun, bukanlah diniati semata-mata untuk mencari kemenangan, atau saling pintar-memintari, karena bagaimanapun juga, pada kenyataannya cuma Dia-lah Yang Maha Pintar! Saya dan Anda cuma merupakan Hyperdebu yang tak terlepas dari kekhilafan dan kesalahan!
Wassalamu ‘alaikum warahmatullahii wabarakaatuuh!
Dedy Suardi, Agustus 2008.
Bapakku yang tercinta ayoh maju terus pantang munduuuur!!!hehehe…
Pokoknya demi memperjuangkan kebenaran yang datangnya dari Allah Yang Mahasuci, bapak bakalan maju terus sampai ubanan tujuh hektar!
Mempertahankan kebenaran hakiki itu merupakan ibadah yang syogianya dicontoh khususnya oleh seluruh keluarga bapak, umumnya oleh segenap penghuni planet Bumi ini! Namun jangan lupa, kita mesti terus berendah hati di hadapan Allah Sang Maha Pencipta Bumi-bumi dan langit yang mewadahinya!
Jangan lupa, kita pun syogianya menghargai orang-orang yang berbeda pendapat dengan kita, sebab perbedaan pendapat itu bisa mendatangkan hikmah mulia bagi manusia yang tawadhu!
Dan andai ada orang yang menganggap kita murtad dan ahli neraka, terimalah dengan senyum bahagia; karena memang perjuangan yang suci itu tidak semata-mata mengharapkan surga, namun semata-mata demi meraih ridha-Nya belaka!
Al-Qur’anul Karim adalah kitab suci yang bahasanya amat luhur dan penuh dengan metafora! Jadi, jika kita kurang arif menerjemahkannya, kita akan terjerumus pada jurang kejumudan yang memandirkan diri kita sendiri!
Lantas hargailah fihak lain di luar Islam! Jangan cepat-cepat mengkafirkan mereka dan menista mereka! Sebab, belum tentu kita sendiri sebagai muslim lebih dicintai oleh Allah Swt. ketimbang mereka!
Demi mencapai ridha Ilahi-Rabbi, carilah ilmu walaupun hingga ke negeri China!
Wahai Kaum Muslimin
Demi Allah Swt, Demi Rasullulah dan Demi Kebenaran Al Qur’an, janganlah mentafsirkan sesuatu atas sesuatu jika kamu tidak mengetahuinya…..
Apakah kamu meyakini bahwa udara itu ada bahwa udara itu bisa dilihat bahwa ruh itu ada…..Sama halnya dengan bumi berputar tetapi kita tidak bisa melihat perputaran….
Janganlah kalian meyakini sesuatu kesesatan……
Sungguh sesat dan menyesatkan, tahukah kamu bahwa tanda tanda akhir kiamat adalah banyak Ulama yang bergelar ulama, Ulama yang pandai menyesatkan ummat, ulama yang mencari kenikmatan duniawi tetapi orang yang bergelar ulama adalah Ulama yang tawadhu, Wara, qona’ah, istiqomah dan memiliki sanad ilmu sampai ke Rasulullah SAW seperti Tuan Guru Sekumpul Al Arif Billah Syech Muhammad Zaini Abdul Ghani.
Mereka (Ulama Busuk red:) yang menyitir ayat Al Quran demi kepentingan sendiri apakah kamu tidak takut akan laknatullahi…Ketahuilah Di Bumi dan Di Langit adalah Tanda2 Kekuasaan Allah.
Ulama yang Wara, Tawadhu dan mendapatkan Hidayah dan Allah SWT memelihara akan dia adalah Ulama yang perlu kita ikut dan teladani seperti Tuan Guru Sekumpul Martapura.
Janganlah Kamu mentafsirkan atau menyitir Ayat Al Qur’an tanpa ilmu baik Ilmu nahu, bhalagoh, dll Orang yang mempelajari, memahami dan mendalami Ilmu Alquran dan Hafal Al Qur’an dan menafsirkannya sesuai yang diajarkan oleh Rasulullah SAW (sanad ilmu sampai ke Rasulullah).
Wahai Kaum Muslimin janganlah mempercayai Ustad ustad yang menyesatkan…..
Banyak Buku yang berkedok Islam yang Menyesatkan dan Banyak pula Ajaran Kristen yang menyerupai ajaran Islam padahal sesat dan kafir.
Berhati hatilah dan datangilah majelis Ilmu……..
Majelis Ilmu Yang diasuh oleh Tuan Guru atau Ulama yang berlandaskan Al Quran dan Hadist.
Jangan Taklid Buta Saudaraku Kaum Muslimin.
Jangan mengambil jalan kesesatan
Wahai saudaraku tanpa nama yang budiman!
Tanggapan Anda bagus sekali, namun sayangnya tak menjawab gamblang apa yang telah saya tulis, namun sekilas maksud Anda telah bisa saya tangkap disertai jiwa yang tawadhu!
Kelemahan kita selama ini disebabkan karena kita cuma percaya terhadap yang kita lihat secara kasat mata saja, jika itu berkaitan dengan dunia ilmu pengetahuan, seperti halnya tatkala kita tidak percaya bahwa planet Bumi berotasi dan beredar mengelilingi matahari. Padahal, tatkala kita menyadari bahwa angin itu ada, kita sama sekali tidak melihat angin, namun merasakan angin berhembus, bahkan dapat menyaksikan dampak dari hembusan angin tersebut tatkala pohon nyiur melambai-lambai atau bendera merah-putih berkibar!
Bukankah kita sama-sama mengimani bahwa Allah Yang Mahatunggal itu ada? Sementara kita sendiri belum penah melihat Tuhan! Kita yakin bahwa Sang Mahapencipta itu ada, berkat pengamatan kita terhadap Ciptaan-ciptaan-Nya yang teratur dan mengagumkan! Kita mengagumi Allah Yang Mahakreatif itu bisa saja lewat penelitian sains dan teknologi!
Namun khusus untuk saudaraku sesama muslim yang budiman!
Jika Anda berhati mulia, mohon tidak cepat-cepat menuduh bahwa semua pendapat ustad itu menyesatkan, selama Anda sendiri belum meyakini bahwa pikiran Anda benar-benar tidak sesat dalam takaran kebenaran Ilahi Rabbi! Apalagi kesesatan yang utama di hadapan Allah ‘azzawajalla, ialah taklid kepada seorang tuan guru yang Anda puja secara membabi-buta. Itu namanya Taklid Buta yang amat dibenci oleh Sang Maha Pemilik Ilmu!
Sebagai ummat Islam, kita tidak diharamkan untuk belajar kepada siapa saja, dan ke mana saja walaupun hingga jauh ke negeri China! Oleh sebab itu mohon dengan hormat, agar Anda tidak cepat-cepat mengkafirkan orang lain yang kadang-kadang ilmunya lebih tinggi ketimbang kita sebagai orang Islam; dan kita sebagai kaum muslimin sebahagian saya lihat, amat arogan di hadapan Allah Swt. dengan mengatakan bahwa cuma ‘akulah’ Ahli Surga!
Terakhir silahkan Anda camkan benar-benar ayat Qur’an di bawah ini!
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang yahudi, dan orang-orang kristen dan shabiin, yaitu orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari Akhirat dan mengerjakan perbuatan baik, mereka akan memperoleh upah (pahala) dari Tuhannya; mereka tidak merasa ketakutan dan tidak menaruh dukacita. (Al-Baqarah: 62)
Makanya jangan Anda ragu-ragu menuntut ilmu yang bermanfaat dari siapapun juga termasuk dari orang Kristen yang baik! Jangan Anda ‘pinter kodek’ dengan menista mereka, sementara untuk berceloteh di dunia maya saja Anda menggunakan produk mereka, ialah perangkat komputer dengan segala perlengkapannya!
Semoga kita sama-sama tawadhu di hadapan Allah ‘azzawajalla, karena cuma Dialah pemilik ilmu yang lurus dan benar!
Manusia yang paling pandir sejagat raya.
Dedy Suardi
Assalamualaiku Warahmatullahi Ta’ala Wabarakatuh.
Dalam tulisan saya pada situs anda saya tidak pernah menunjuk nama ustad atau apa tetapi mengajak/menyeru kaum muslim agar berhati2, mawas diri agar tidak terpancing secara emosional tetapi menelaah dan memahami dalam konteks dan koridor yang sebenarnya.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Ta’ala Wabarakatuh….
Wahai Saudaraku,
Dari hati yang tulus ikhlas saya bukanlah pemuja Tuan Guru secara membabi buta seperti yang anda katakan karena tidak ada yang patut dipuja selain Allah SWT…..Disini saya hanya mengagumi, menyayangi dan menghormati dalam batasan wajar dalam koridor yang benar dan meyakini bahwa Tiada tuhan selain Allah SWT. Jika anda mengatakan bahwasanya saya taklid buta anda salah besar, bukankah ulama pewaris nabi. Ulama yang saya maksud adalah Ulama yang zuhud, tawadhu, wara, alim, ahli ibadah, istiqomah, qonaah. Ulama yang mengajarkan sesuai Al Qur’an dan Hadist dan memiliki sanad ilmu sampai ke Rasulullah SAW. Bukan kultus individu seperti yang anda tuduhkan.
Kepada Saudaraku Dedi Suardi………..
Dalam Konteks Pengetahuan memang benar bahwa seorang muslim diwajibkan untuk menuntut ilmu yang bermanfaat terlebih untuk menolong ummat……..Karena Untuk menegakkan Syiar Islam diseantero dunia kaum muslimin harus maju dan menguasai Ilmu Pengetahuan dan Tekhnologi dan menggunakannya sesuai peruntukkannya. Sejarah mencatat Tingginya Nilai Peradaban Islam disemua lini disegala Bidang Ilmu dan Islam tidak melarang kaum non Islam untuk mempelajarinya….Nah…inilah yang akan kita wujudkan kejayaan Islam diseluruh bumi. Penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan tekhnologi sah2 saja bagi kaum muslim tetapi berlandaskan Al Qur’an dan Hadist serta Ijtima Ulama..
Yang saya tentang disini adalah :
1. Penggunaan dan Penguasaan Iptek dengan penalaran sains adalah segalanya dan meyakini sesuatu harus sesuai dengan /diterima oleh akal sedangkan dalam Islam ada hal2 yang tidak bisa dijelaskan dalam penalaran akal manusia. Sebagai Contoh Kecenderungan manusia mengagungkan sain seperti proses kloning manusia yang bertindak seolah2 mengaku tuhan, merekayasa genetika dan lain sebagainya. Sebagai Seorang Muslim meyakini bahwa memandang segala sesuatu karena Allah SWT. bagaimana kelopak mata kita secara otomatis membuka dan menutup karena Allah, bagaimana air hujan turun membasahi bumi dan menjadikan sawah serta perkebunan dan hijau dedaunan serta sungai mengalir karena Allah SWT. Jika Allah SWT menghendaki maka terjadilah…..Kerusakan di muka bumi terjadi karena ulah manusia, mereka berlaku sombong dan bertindak zalim, Sungguh azab Allah SWT sangatlah pedih.
Saya hanyalah faqir dalam menjelaskan suatu perkara…
2.Penafsiran ayat2 suci Al Qur’an untuk mendukung suatu teori dan menjadikan pembenaran atas teori tersebut….
Sekali lagi saya hanyalah faqir dalam menjelaskan perkara ini, Dalam menafsirkan dan mentafsirkan Al Qur’an tidak semua orang diberikan anugerah, hidayah untuk mentelaah, memahami, menjabarkan apa2 yang tersurat dan apa2 yang tersirat dalam kandungan Ayat Suci Al Qur’an dan Hadist. Para Auliya Waliullah yang mendapat anugrah dan Allah SWT senantiasa memelihara hambanya yang zuhud, tawadhu, wara , istiqomah, qonaah sejak dari kandungan ibunya hingga lahir ke dunia dan menuntut ilmu dari para Syech atau Tuan Guru (Mursyid) yang memiliki wara dan alim dalam bidang ilmu tersebut dan memiliki sanad ilmu sampai ke Rasulullah SAW.
Sekarang ini banyak ulama yang zuhud, wara, alim tawadhu serta istiqomah telah berpulang kesisi Allah dan belum tergantikan .
Saya hanyalah seorang muslim yang memiliki kelemahan yang ingin menyampaikan kebenaran walau satu ayat saja dan tidak ingin kaum muslimin terpecah belah atas suatu perkara sedangkan mereka (kaum muslim) dipersatukan dalam satu aqidah yang sama yakni ISLAM AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH bahwa salah satu tanda akhir zaman adalah :
Banyak Ulama yang pandai tetapi mencari keni’matan dunia dan pandai menyesatkan ummat.
Akhir Kata, Bila lisan, ucapan dan perbuatan saya menyinggung anda
dari hati tulus ikhlas memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga hati kita selalu merunduk dan berdzikir kepadaNya, Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan hidayah Islam hingga napas terakhir dan mendapat syafaatNya di hari pembalasan. Amin Ya Rabbal Al amin.
NB : Jangalah kita saling mencari kesalahan dan saling mempertentangkan….Hanya Allah SWT yang Maha benar dan Maha Mengetahui
Salam Ukhuwah
Visit My Web Blog in rifafreedom.wordpress.com
Buat saudara Faisal Riza, S, sos –Banjarmasin.
Semoga Anda sekeluarga selamat sejahtera dipelukan lindungan Allah Seru sekalian Alam!
Saya ucapkan terimakasih banyak atas tanggapan susulan dari Anda yang lebih konstruktif dan gamblang.
Saudaraku sesama Muslim! Penggunaan Iptek lewat penalaran sains bagi seorang muslim, syogianya tidak lepas dari ikatan koridor-koridor ibadah kepada Allah Sang Mahapencipta Alam semesta. Jadi, saya setuju dengan saudara bahwa teknologi dan ilmu pengetahuan bukanlah segalanya dalam kehidupan ini; sebab sesorang muslim yang terlampau memuja sains dan teknologi, mereka pantas digolongkan kepada kaum musyrikin yang menyembah ‘tuhan lain’ selain Allah.
Sejak dimulainya percobaan kloning di dunia ini, saya telah menolak mentah-mentah rekasaya semacam itu, karena selain tidak ada gunanya, juga akan menimbulkan kesombongan dan keangkuhan pada diri manusia! Bahkan keluarga berencana yang tercomot dari sistem barat sekulerpun tak pernah saya jalani hingga saya bercucu banyak, dan semuanya sehat-sehat atas izin Allah Swt! Kini saya telah menjadi seorang kakek yang amat rapuh, namun masih semangat memperjuangkan kejayaan Islam dengan segala kebodohan saya! Nah, tentu saja ini berkaitan dengan sejauh mana etika seorang muslim syogianya diwedarkan pada saat mengamalkan sains dan teknologi dalam rangka bersyukur dan ibadah kepada Dzat Pemilik Ilmu dan Keterampilan.
Balik lagi pada masalah perputaran Bumi pada porosnya, saya tidak semata-mata manut (nurut) tanpa reserve pada penemuan-penemuan para pelacak barat atau timur, namun saya sendiri mengadakan penelitian langsung, lewat perangkat-perangkat keras yang saya miliki (titipan Allah), bahkan juga perangkat-perangkat lunak (titipan Allah) yang saya kuasai, seperti teropong bintang, alat-alat fotografi, dan akal sehat; sebagai interaksi dari jemala (otak) dan kalbu. Jadi yang disebut akal itu tenyata bukan cuma fikiran jaja, sebab jika manusia cuma mengandalkan kekuatan fikirannya semata, dia akan tertipu oleh fatamorgana ilmu yang tidak terkaji secara cermat dan bijaksana! Lantas kebijakansanaannya akan dibakar oleh keangkuhannya sendiri! Kita cumalah super-super-super debu ditengah alam semesta raya ini, yang bermukim di sebuah planet kecil bernama Bumi! Allahu Akbar! Sedangkan planet Jupiter saja besarnya kurang-lebih 1300 kali pemukiman kita! Apalagi Matahari yang besarnya lebih dari sejuta kali, yang tak henti berlari mengedari pusar galaksi Bimasakti, dalam rangka ibadah kepada Allah!
Namun sayang saudaraku! Pada kenyataannya kita telah lama saling menyombongkan diri dikarenakan perbedaan firqoh, perbedaan madhab (bahkan perbedaan guru), perbedaan warna kemasan kelompok, dan banyak lagi yang menyebabkan setiap kelompok merasa paling benar sendiri, sambil melupakan bahwa cuma Allah Yang Mahaesa-lah yang berhak menilai kebenaran seseorang! Buktinya Anda bisa menyaksikan sendiri, betapa semakin merenggangnya Suni dan Syi’ah, semua merasa paling benar dan lurus di hadapan Allah, seumur hidup waktunya cuma dipakai untuk cakar-cakaran; hanya karena memperdebatkan ‘khilafiah’ sehingga Al-Qur’anul Karim seakan-akan cuma tinggal bacaannya belaka di Bumi yang indah ini; pengamalannya menjadi jauh dari visi dan misinya! Hal inilah yang menyebabkan kita jalan ditempat, bahkan mundur lagi ke belakang, terutama dalam ilmu pengetahuan dan teknologi! Ini tampak sekali sejak abad ke-11!
Barangkali perbaikan terhadap ‘suasana kheos’ inilah pekerjaan rumah kita bersama, yang syogianya bareng-bareng kita perjuangkan dengan tegar, kembali pada tuntunan Kitab Suci dan perilaku Nabi, bahwa bendera Islam yang “satu dan serupa” harus cepat-cepat dikibarkan; sebab jika tidak, persatuan ummat akan amburadul! Dan salah-satunya ialah lewat penelitian sains dan teknologi secara bersama-sama, tanpa lagi saling tusuk dari belakang berkat ageman-ageman firqoh yang berseberangan! Dan jika ini tidak lekas-lekas disadari dan dilaksanakan, kebangkitan Islam itu cuma omong kosong belaka!
Saya dan Anda harus menjadi saudara tulen yang tak sekedar pulasan belaka. Jika kita bisa mengambil hikmah dari perbedaan faham kita, insya-Allah Tuhan akan mendekatkan lagi akal-budi kita, sehingga kita akan mampu bersiap-siaga pada satu front ukhuwah, yang tidak lagi dikotori oleh saling curiga-mencurigai!
Salam kepada seluruh keluarga,
Dari seorang kakek tua-renta yang paling bodoh sejagat raya!
Dedy Suardi.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Ta’ala Wabarakatuh……
Buat Bapak Dedi Suardi yang selalu kritis dan Istiqomah…
Bapak terlalu merendah diri mungkin saya yang tidak berilmu inilah yang bodoh.
Apa yang Bapak utarakan saya setuju sekali….inilah yang menghambat kemajuan peradaban Islam dalam melawan hegemoni Barat yang selalu menafikkan Islam sebagai Agama Teroris padahal merekalah senyata-nyatanya teroris membunuh dan menghancurkan Kaum Muslimin dengan kedok membunuh teroris. Sungguh Ironis Negara kita menerapkan perekonomian kapitalis barat sehingga menimbulkan gejolak sosial dimana Masyarakat Miskin semakin miskin dan Mereka Kaya semakin menumpuk hartanya tanpa peduli rakyat miskin bahkan mungkin saja terjadi perbudakan, jual beli anak demi sesuap nasi atau bahkan anak yang masih dikandungpun dijual…..miris hati ini apalagi pemimpin yg jurdil sulit dicari walaupun ada tidak bisa menjalankan tugasnya sebagaimana mestinya dikarenakan sistem politik yg tidak bermoral dan didukung sistem ekonomi yang carut marut.
Telah banyak fakta yang kita lihat bahwa seorang anak dieksploitasi oleh orang tuanya sendiri demi beberapa rupiah dan masyarakat miskin semakin bertambah, aborsi akibat sex bebas tidak dapat dibendung, narkoba mudah untuk dijual apalagi miras dan perjudian…
Ya Allah, mau jadi apa negeri ini bagaimana bisa maju Indonesia. Miris, sedih dimana moralitas dimana kereligiusan Islam apalagi menjelang pemilu banyak Partai dengan jargon2 menyuarakan aspirasi rakyat tapi kenyataan munafik, mereka mengatasnamakan rakyat untuk menyokong kemenangan untuk berkuasa.
Belum lagi Negara yang mengaku serumpun tetapi dengan sangat lihai dan liciknya mengerogoti NKRI dan mengiming-imingi masyarakat kita di tapal batas untuk jadi Penghianat bangsa dengan imbalan beberapa ringgit.
Kerancuan dalam sistem peradilan dan hukum juga menjadi masalah, seharusnya Negara kita menerapkan Hukum Islam yang mengatur dalam sistem pemerintahan hingga jual beli, kenyataannya masyarakat kita tidak lagi mempermasalahkan Barang Haram atau Barang Halal yang terpenting menarik keuntungan sebanyak-banyaknya.
Mengapa kita takut dan mengekor kepada mereka Non Muslim yang sangat gencar mendakwahkan agama mereka ditengah kaum papa dan miskin dengan menjelek2an Agama Islam dan meniru Islam dengan segala cara.
Mengapa kita sebagai Kaum Muslim yang menyadari sepenuhnya bahwa Islam Agama yang Benar, rahmat bagi semesta alam dan diridhoi oleh Allah SWT, takut untuk menegakkan Syariah Islam dan Hukum Islam sebagai pedoman hidup bagi negara dan berbangsa, padahal penduduk Islam di Indonesia 90 %.
Bagaimana Peradaban Islam akan muncul jika dari makanan dan minuman bayak bercampur dengan keharaman, bagaimana hidayah ISlam tetap merasuk ke hati dan iman masyarakat Muslim jika dari makanan dan minuman sudah berbau kemaksiatan, Bagaimana Negara yang seharusnya mengontrol dan mengawasi tidak lagi bisa menjamin peredaran makanan dan minuman secara halal dan tidak mempedulikan lagi Fatwa2 MUI yang jelas2 mengharamkan. Sebegitu besarnya kemerosotan moral kita
Kita hidup didunia ini hanyalah sementara bagaikan musafir yang bersinggah dibawah pohon kurma dan oase yang menyejukkan apabila kita terlena dan lupa daratan bahwa kita cuman mampir sebentar dan akan meneruskan perjalanan yang sesungguhnya maka celakalah akibatnya dan apabila kita mengetahui dan memahami bahwa kita cuma mampir dan mempersiapkan diri untuk bekal dalam meneruskan perjalanan menuju keabadian yang sesungguhnya disisi Allah SWT. Smoga kita mendapatkan hidayah dan ampunan serta syafaat dari Allah SWT.
Belum lagi seseorang yang mengaku alim dan bergelar Syeikh berkoar-koar dengan angkuhnya akan menikahi anak berumur 7, 9 dan 12 tahun dengan merujuk pada risalah Rasulullah SAW dalam menikahi Aisyah ra.
Begitu Alimkah dia, begitu zuhudkah dia, begitu tawadhukah dia, begitu jumawanya dia, padahal orang yang bergelar Secyh bukanlah pengakuan diri sendiri namun pengakuan dari Alim Ulama dan Habaib yang mengakui keilmuan dan kezuhudan Tuan Guru tersebut
Bukankah Auliya Waliullah menjaga omongannya dan tingkah lakunya agar terhindar dari fitnah dan kesia-siaan dan semakin tawadhu menyelami betapa rendahnya manusia, betapa lemahnya manusia dihadapan Allah SWT dan berdzikir mengagungkan Asma Allah. Ibarat Pepatah lama Ilmu Padi makin merunduk makin berisi.
Semoga kita terhindar dari kesesatan dunia dan termasuk kedalam golongan orang2 yang diberi petunjuk dan hidayah dari Allah SWT. Amin
Teringat Pesan Guru Sekumpul : Banyak Ulama yang pandai tetapi mencari keni’matan dunia dan pandai menyesatkan ummat.
Surat dari lubuk hati seorang pengemis ilmu:
Saudara Faisal Riza, yang semoga pada saat ini tengah dibahagiakan Allah Swt.
Membaca tulisan Anda yang ketiga ini, saya amat berbahagia, karena ternyata kita merupakan satu front yang pantas bahu-membahu dalam perjuangan Islam di negeri ini yang “jalan kebijakannya telah begitu chaotik” padahal secara mayoritas penghuninya ber-KTP Muslim yang mengaku berkiblat pada Al-Qur’anul Karim, sebagai Kitabullah yang nilai kebenarannya tak usah diragukan lagi.
Sebagai manusia yang minim pengetahuan, namun mencintai Allah Yang Maha Tunggal secara habis-habisan, saya terkadang menangis di tengah malam; gara-gara menyaksikan seakan-akan Kitab Suci itu tinggal aksaranya belaka; bahkan mungkin saja boleh dibilang tinggal suaranya belaka yang dikumandangkan dengan indah dan merdunya, namun tanpa “pengamalan” yang ikhlas dan konsekwen! Bacaan Al-Qur’an diperlombakan setiap tahun, namun ummat muslimin semakin terjerumus pada jurang kejumudan, kebodohan, kebhatilan, dsb, karena kita terlena “memuja Kitab Suci itu namun malas mengamalkan tuntunannya-tuntunanya! Bahkan berkat kekecewan diri saya, saya pun pernah berkata dalam visi metafor di hadapan sekelompok kiyai muda bahwa “saya pada saat ini tengah mendengar Al-Qur’anul Karim tengah menangisi para pengkajinya”! Mereka terkejut mendengar pernyataan saya, namun akhirnya mengerti atau pura-pura mengerti akan maksud saya! Atau bahkan pada saat itu, Al-Qur’anpun mungkin tengah menangisi diri saya sendiri berkat keteledoran saya berbuat adil terhadapnya!
Saya sependapat dengan saudara bahwa hukum dinegeri ini telah dikebiri oleh ‘westernisasi sekuler’ jauh menghianati hukum-hukum Islam yang kita junjung bersama! Berkat para koruptor kakap tidak dipotong tangannya, maka dengan bebas dan leluasanya mereka masih mampu membagikan lembaran-lembaran dolar kepada, para polisi, para jaksa, para hakim bahkan kepada para wakil rakyat, dengan ujung-ujung jemarinya yang masi mulus dan gemulai! Maka semakin meriahlah ‘korupsi berjamaah’ di negeri yang katanya berketuhanan yang Mahaesa ini! Dan bukan itu saja, tak kurang (di luar yang benar-benar kaffah) para alim-ulama yang tega menggadaikan ‘aroma keulamaannya’ demi honor dakwah yang tinggi, demi keangkuhannya, sebagaimana yang Anda utarakan tentang Syeikh milyarder yang dengan pongahnya memberikan contoh yang tak terpuji dengan seenaknya mengawini wanita cilik yang pantas menjadi cucunya! Ini merupakan fitnah yang cukup keji bagi ummat Islam lainnya yang masih mengamalkan agama secara bersih dan luhur! Bahkan juga merupakan fitnah akbar bagi Nabi Suci yang kita hormati; karena mereka menggunakan dalih-dalih trade-mark Nabi, demi pelampiasan hawa nafsu mereka saja!
Namun hai saudaraku! Di kala fihak barat terus-terusan menyudutkan Islam dengan berbagai cara, hikmah bagi kita ialah ‘diharapkan membangunkan kita dari tidur panjang kita’ dalam kebodohan yang semakin memalukan! Kita tertindih fitnah-fitnah mereka karena kesalahan kita sendiri, atau mungkin telah terbiasa ‘genah’ dengan diadu domba oleh orang lain karena kita lama nian dijajah oleh bangsa lain!
Oleh karena itu, kita harus tumbuh menjadi ummat yang taqwa, pintar dan bijaksana!
Pada kenyatannya di saat ini, jiwa kita tengah berontak secara jorjoran, dengan tingkat kemarahan yang membludak, namun kerap-kali terlepas dari kendali agama yang benar; sehingga tak kurang para kiyai yang distorsi memaknakan istilah ‘Jihad fi sabillillah’ yang diidentikkan dengan kejahatan dan kekerasan! Mereka mengadopsi ayat-ayat dan hadist yang mendukung kemarahannya yang tinggi, sementara membuang firman dan sari tauladan nabi yang bertolak belakang dengan dendam kesumatnya! Hasilnya, penegakkan Islam diidentikkan dengan tajamnya pedang! Hiasan seorang muslim terlihat dari luar seakan-akan merupakan ciperatan darah merah yang berceceran mengerikan! Bagaimana bisa, kita mengamalkan dakwah sejuk yang dicontohkan oleh Nabi kita yang kita cintai, Muhammad Rasulullah Saw? Seperti Sang Nabi akhir yang dengan ikhlas menjenguk seorang Yahudi yang sering meludahinya, dan berkat keterpukauannya terhadap akhlak Nabi yang luhur itu, maka akhirnya si Yahudi ikhlas menjadi muslim sejati?
Mengapa kita terus-terusan tidur lelap sambil menyeringai memimpikan onggokan-onggokan dendam yang tiada berkesudahan? Ribuan ayat Qur’an yang syogianya secara adil kita simak tanpa pilih bulu, eehh yang diutak-atik cuma ayat-ayat yang berkaitan dengan fiqih belaka, hingga tema dakwahpun menjadi membosankan! Padahal ayat-ayat yang bekaitan dengan langit saja, tak kurang dari 307 buah; yang semuanya membangun sikap tawadhu kita, membulatkan ikrar ketauhidan kita, dan menambah kekaguman kita terhadap Sang Mahapencipta!
Islam adalah agama kedamaian, namun jika ada yang menjotos dari muka atau belakang, kita harus berani menangkisnya, sekaligus melawannya! Hanya saja hai kaum muslimin yang tawadhu! Janganlah ‘sok mujahid’ dengan ‘berjibaku’ membopong bom bunuh diri ke tengah-tengah orang yang tak berniat mengamburadulkan kita! Perilaku bunuh diri saja sudah dilarang oleh agama, apalagi membabi-buta membunuh orang yang tak memusuhi kita! Dan jika kalian keki kepada George Bush atas tindakannya yang menyakitkan ummat Islam, jika berani, datang saja sendiri ke hadapannya, dan bawalah senjata kaliber gajah! Dorrrr! Tembak langsung ke dahinya! Si dholim mampus, rakyat tak berdosa selamat! Mungkin saja dengan cara ini, kita lulus menjadi mujahid tulen (bukan mujahid jadi-jadian) di mata Allah Sang Mahapenilai!
Namun perlu disadari oleh seluruh ummat Islam, bahkan oleh seluruh makhluk di langit dan di bumi, bahwa ada peperangan yang lebih besar lagi, ialah memerangi hawa nafsu (yang negatif) kita sendiri!
Jika terjadi di negeri kita “kebacut” setiap bule disatroni karena disamaratakan dengan kebuasan Bush, bahkan dibunuh secara jor-joran, lengkaplah sudah negeri ini akan menjadi negara koruptor dan makhluk buas! Sebab kalian syogianya mengetahui, bahwa tidak kurang puluhan juta rakyat Amerika yang mengutuk presidennya yang haus darah itu! Ini bisa terlihat dari demo-demo mereka menentang perang Irak yang diikuti oleh puluhan juta orang-orang bule! Lebih-lebih lagi orang-orang bule di Amerika dan Eropa pada saat ini mulai berbondong-bondong masuk Islam, karena sadar bahwa kitab suci yang selama ini menjadi tuntunan mereka, telah banyak diobrak-abrik tangan-tangan jahil, terutama visi yang punya kaitannya dengan ketauhidan! Bahkan, Kh. Miftah Farid yang sempat lama ngendong di negeri Sakura, pernah secara kelakar berkata bahwa orang-orang Jepang itu, dilihat dari cara hidupnya ternyata “lebih islamis ketimbang orang Islam”! Hal ini mensinyalirkan bahwa banyak orang Islam sendiri yang perilakunya bertentangan dengan agama yang dipeluknya!
Hatur nuhun! Semoga kita menjadi saudara seperjuangan!
Akhir Oktober yang dingin, sebelum para pembom Bali dieksekusi.
ak bukan orang yang terlalu suka dengan pembahasan agama tapi juga bukan seorang atheis… menurutku sains or ilmu pengetahuan ga bakal bisa berjalan beriringan dengan agama,karena yang ada pastilah perdebatan tak ber ujung,di satu sisi sains bergerak cepat namun tak sempurna sehingga menabrak dogma2 yang telah ada, di satu sisi agama menunggu dengan kewajiban untuk di yakini tanpa ada kemungkinan untuk menolak atau menyangkalnya,sehingga ketika ketemu BUUUMM..!!!! ahli teologi menyatakan ilmuwan murtad and menyesatkan,sedangkan ilmuwan ngatain ahli teologi bodoh and dungu…hehehe
saya mau tanya buat semua yang menanggapi.
saya masi sma , dan lebih bny ga tau nya di banding anda semua.
*kan katanya galaksi bima sakti ini besar sekali, dan di atas galaksi masi ada pluhan ribu galaksi lagi, yg mau sya tnyakan , mungkin kah surga /neraka berada di galaksi lain tsb ? berdasarkan al-qur`an.
*kalo msalnya ga mgkin , mnurut kalian utk apa Allah mencptkan galaksi lain, pdhal kan bima sakti aja ckup. toh kita blum mampu ke luar galaksi.
mkci buat jwbnnya , maaf kalo trlalu ngaco.
Terimakasih atas dukungan fikiran dari sdr ta2anarchy.
Saya setuju akan pendapat Anda bahwa secara realita, sering tampak bahwa agama tak pernah sejalan dengan sains. Dan yang kita lihat ini adalah hasil dari pengamalan para pemeluk agama yang amat salah bin keliru, disebabkan termakan oleh dogma-dogma yang tidak menggunakan akal sehat dan penuh kemusyrikan.
Tidak kurang dari 307 ayat dalam Al-Qur’anul Karim yang memperbincangkan masalah langit. Dan ternyata semuanya tidak bertentangan dengan penemuan sains yang paling mutakhir sekalipun.
Islam dalam pengertian yang lurus, sama-sekali tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan. Bahkan sains itu sendiri merupakan bagian dari agama; sebab para pemeluk agama yang menyepelekan kemajuan sains, mereka merupakan manusia-manusia stagnan, jalan di tempat, karena terbelenggu oleh dogma-dogma yang membodohkan! Padahal Islam menyuruh kita untuk tak bosan-bosannya menuntut dan mengembangkan ilmu pengetahuan selama hayat dikandung badan, kendati hingga ke negeri China sekalipun!
Memang benar, agamawan pernah berseteru dengan para ilmuwan secara blak-blakan. Namun itu di zaman kegelapan dulu (zaman Ptolomeus) tatkala Bumi dinyatakan sebagai pusat alam semesta! Pada saat itu, para ilmuwan yang fikirannya melangkah maju, dikejar-kejar oleh fihak agamawan, ditangkap, bahkan ada yang dibakar hidup-hidup!
Namun sayangnya, pada zaman sekarangpun masih banyak orang-orang yang mengaku beragama, tapi dogmatisnya tak ketulungan, sehingga secara tidak disadari mereka kembali pada zaman kegelapan tersebut!
Semoga kita tidak demikian!
Terimakasih.
Buat dik Azmii, terimakash atas pertanyaannya.
Letak Surga dan Neraka hanya Allah ‘azzawajalla saja Yang Mahamengetahui-Nya. Adapun diciptakan Galaksi-galaksi yang lain oleh-Nya, boleh jadi buat menampung kehidupan makhluk-makhluk yang lain di luar ras manusia!
Untuk lebih jelasnya silahkan adik baca Al-Qur’an Surat Asy-syura ayat ke-29, An-Nahl ayat 49 dan Ar-Ra’ad ayat 15.
Terimakasih.
Dedy Suardi
Buat ta2 anarchy
Salam hangat!
Agama yang benar tidak bertabrakan dengan sains, karena sains yang benar berakar dari sunatullah (hukum Allah) juga!
Memang tak sedikit tokoh agama yang menceng menafsirkan agama, sehingga akhirnya, Booomm! Bertabrakan dengan ilmu pengetahuan! Kenyatan inilah yang membikin kusut persepsi orang tentang kaitan sains dengan agama! Agamawan yang demikian biasanya tak mau membaca tambahan pengetahuan yang lainnya, sehingga, seakan-akan agama itu cuma kumpulan fikih saja! Padahal, ayat-ayat yang berkaitan dengan “langit” saja tidak kurang dari 307 ayat dari 6236 ayat Al-Qur’anul Karim!
Terimakasih!
Dedy Suardi
Terimakasih banyak!